Langsung ke konten utama

BENAR CINTA DAN RINDUNYA

Sedang dia dirundung kelabu
melayang layang hingga bertemu
menyaksikan kehendak yang mendayu
melambai lambai hingga termangu

Bertasbihlah kehendak padanya
sentuhan yang hangat mengelabui cintanya
bertuan rindu menyela nyela bibir merahnya
sesering mungkin menggelayut tutur getarannya

eh... kemarilah engkau mendekat di nadi cinta ku
eh...berlarilah engkau memeluk hangat di tubuh asmaraku
agar engkau tahu aku benar cintanya
agar engkau sadar aku benar rindunya

Dan ketika asamara itu menyatu pada cinta
sketika itu semua dinamakan kekasih
dan ketika cinta itu menyatu pada raganya
seketika itu semua dinamakan cinta sejati

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ISYARAT

Engkau di kenang dengan segenap rasa yang hilang tertulip kelopak bunga yang terbang berhambus pergi meninggalkan sejenak berkerudung bambu di alam semak belukar matahari di dipan- dipan permadani tak kunjung di junjung hilang sudah tersanjung kini termenung dengan pilu bertopang dagu sejenak atau selamanya kelang- kelang gundah kebingungan bertampuk di atas tulip yang berbunga kelopak terjatuh isyarat dunia dan kehendaknya bermuara persahabatan tiada berbentuk dan menyentuh sesuka dan terbanglah sepuas hati bebas lah selesah nafas paru- paru dan disanalah engkau akan tertolak demi demikian ~ copy dari blog yang lama ~

DIA

dalam ombak jiwa berjalan- jalan di atas sana menyeringai perih tak dirasa menyelamatkan apa kah itu dia ? atau hanya fatamorgana atau hanya ilusi belaka dunia dan dia hampir sama tidak ada yang berani bertanya dan menyapa berjalan menari- nari di atas ombak yang perih.. berjalan yang perih.. sangat perih.. menarilah dengan sejuta senyuman... menarilah dengan senyuman yang menyakitkan... oh betapa indahnya tariannya yang meliuk- liuk di atas ombak.. berjalan bahkan berlari sangat kencang dengan ombak.. oh apa kah dia masih menemukan keperihan di jiwa nya ? masih kah dapat melihat bahwa itu dia ? lagi dan lagi hanya tetap bisa menari di atas ombak... tiada yang dapat menghentikannya... tiada yang dapat memeluknya .. karena ia hanya butuh pelukan- pelukan yang bukan memilukan yang dapat memeluk hasrat tariannya yang sangat menjiwa dalam dunia nya.. bertabur kembali air yang tersibak kain indahnya.. oh... apa kah dia sebenarnya ? menjawab dengan perasaan yang mengga...

MASIH

Tak tertepis bayang semu di ujung mata sekali lagi untuk bertatapan pada mata yang sama diperjalanan yang panjang tak bersama hanyalah senyuman indah setelahnya Masih ada rasa itu kepadaku bisa dijelaskan dengan rasa indah itu sendiri membuncah indah bergeliat dalam hati terdalam rasa itu luruh meresapi Tak tertata keindahan itu disemaian asmara sekali lagi untuk terdiam pada hati yang sama diperjalanan yang panjang tak bersama hanyalah desiran kenangan setelahnya Masih ada kehendak itu kepadaku bisa dijiwai dengan rasa kasmarana itu sendiri menggebu manis merebak dalam hati terdalam rasa itu luruh menduri Menetaplah duhai hati pada asmara Menetaplah duhai asmara pada cinta Menetaplah duhai cinta pada prasetia Mentaplah duhai prasetia pada hati yang mencintainya