Langsung ke konten utama

DIA


dalam ombak jiwa berjalan- jalan di atas sana
menyeringai perih tak dirasa menyelamatkan apa kah itu dia ?
atau hanya fatamorgana atau hanya ilusi belaka
dunia dan dia hampir sama tidak ada yang berani bertanya dan menyapa
berjalan menari- nari di atas ombak yang perih..
berjalan yang perih.. sangat perih..
menarilah dengan sejuta senyuman...
menarilah dengan senyuman yang menyakitkan...
oh betapa indahnya tariannya yang meliuk- liuk di atas ombak..
berjalan bahkan berlari sangat kencang dengan ombak..
oh apa kah dia masih menemukan keperihan di jiwa nya ?
masih kah dapat melihat bahwa itu dia ?
lagi dan lagi hanya tetap bisa menari di atas ombak...
tiada yang dapat menghentikannya...
tiada yang dapat memeluknya ..
karena ia hanya butuh pelukan- pelukan yang bukan memilukan yang dapat memeluk hasrat tariannya yang sangat menjiwa dalam dunia nya..
bertabur kembali air yang tersibak kain indahnya..
oh... apa kah dia sebenarnya ?
menjawab dengan perasaan yang menggairahkan penuh semangat..
dia terus menyringai perih...
masih dapatkah dia di hentikan ?
agar mudah di tanya apa kah tarian itu ?
bukan kah ada keperihan di jiwa nya, tariannya, amarahnya ?
bukalah dengan segenap jiwa dan mata yang terbelalak dan jernih selagi embun- embun bertengger di atas awan ombak- ombak tidak akan dapat menyentuhnya...
menarilah terus wahai tarian jiwa..
berjalan lah terus wahai pesona jiwa yang semakin hilang..
hingga ombak- ombak kembali membawa mu ketepian atau ke tengah lautan kenikmatan itu..
dan janganlah untuk berhenti teruskanlah menjadi seperti dunia...duhai siapa ?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MUNAJAT

  MUNAJAT BY: AKARUI AL BIRUNI   Menghapiri malam yang sejenak mengingat luka Luka yang enggan berpisah selamanya dari jiwa Jiwa yang seharusnya merasakan lain-lain dunia Dunia sejenak pun tak menghapirinya             Bersimpuh pada tangisan-tangisan mendesah             Berharap dunia itu merekat seerat eratnya             Memuncah tubuh menyayat-nyayat nasib             Berharap terkoyak lah sejadi-jadinya Namun kepahitan pekatnya malam yang berkesendirian Tidak mengubah rasa pahit itu menjadi manis Tidak mengubah rasa pedih menyayat menjadi kesenangan Tidak mengubah luluh lantah jiwa diterjang kekurangan menjadi serba kecukupan             Semakin tertunduk semakin lemah dalam tangisan             Semakin meronta semakin serak dalam permintaan             Semakin kaku tubuh melilit malam semakin dingin nadi harapan             Semakin mengenal jiwa semakin sebab dari segala kekurangan                                                         

Tak Kunjung

BY  AKARUI AL BIRUNI   Terlihat berjalan menatapi langit di kepala mengikuti berjalan langkah kaki di bawah Berlari kesana kemari mencari apa yang tiada demi memojokkan rasa iri dalam diri          Kini melihat lagi matahari di ujung timur          menyungging gigi gisul terbawa suasana mata          melupakan apa yang sedang di tunda-tunda          karena terjerat keindahan di ujung sana  Terlihat terdiam merenungi bayang diri di kaki tertunduk mengeluh tak berjalan pasti melirik di ekor mata kanan dan kiri demi menanti hasrat mimpi          Tak kunjung berada di penghujung jalan          tak kunjung berada di singgasanga impian          tak kunjung berada di relung hati kasmaran          tak kunjung berada di hangatnya pelukan Bergumamlah selirih hati kecil mu memanggil untuk dia yang tak kunjung...

DIA BAIK-BAIK SAJA

BY AKARUI AL BIRUNI Dia baik-baik saja Ingin menerpanya dengan lembut Dia masih sama saja Ingin menyelubunginya larut             Mendera jiwa rindu padanya             Rindu yang langitpun tak mampu menopangnya             Mendesir detak kasih padanya             Perasaan yang hujanpun tak mampu mencukupinya Dia telah tersenyum pada semua waktu kecuali aku Dia telah berbicara pada semua ruang kecuali aku Terpasung dengan kebisuan padaku Menghentak malam agar bergelomang htiam pada cahaya Terikat dengn keengganan padaku Memekak angin agara mendesir kabut pada embun Dia baik-baik saja                                                                                                                                                                                                                                                             Kisaran, 27 Mei 2020