dalam ombak jiwa berjalan- jalan di atas sana
menyeringai perih tak dirasa menyelamatkan apa kah itu dia ?
atau hanya fatamorgana atau hanya ilusi belaka
dunia dan dia hampir sama tidak ada yang berani bertanya dan menyapa
berjalan menari- nari di atas ombak yang perih..
berjalan yang perih.. sangat perih..
menarilah dengan sejuta senyuman...
menarilah dengan senyuman yang menyakitkan...
oh betapa indahnya tariannya yang meliuk- liuk di atas ombak..
berjalan bahkan berlari sangat kencang dengan ombak..
oh apa kah dia masih menemukan keperihan di jiwa nya ?
masih kah dapat melihat bahwa itu dia ?
lagi dan lagi hanya tetap bisa menari di atas ombak...
tiada yang dapat menghentikannya...
tiada yang dapat memeluknya ..
karena ia hanya butuh pelukan- pelukan yang bukan memilukan yang dapat memeluk hasrat tariannya yang sangat menjiwa dalam dunia nya..
bertabur kembali air yang tersibak kain indahnya..
oh... apa kah dia sebenarnya ?
menjawab dengan perasaan yang menggairahkan penuh semangat..
dia terus menyringai perih...
masih dapatkah dia di hentikan ?
agar mudah di tanya apa kah tarian itu ?
bukan kah ada keperihan di jiwa nya, tariannya, amarahnya ?
bukalah dengan segenap jiwa dan mata yang terbelalak dan jernih selagi embun- embun bertengger di atas awan ombak- ombak tidak akan dapat menyentuhnya...
menarilah terus wahai tarian jiwa..
berjalan lah terus wahai pesona jiwa yang semakin hilang..
hingga ombak- ombak kembali membawa mu ketepian atau ke tengah lautan kenikmatan itu..
dan janganlah untuk berhenti teruskanlah menjadi seperti dunia...duhai siapa ?
Komentar
Posting Komentar