Langsung ke konten utama

MUNAJAT

 

MUNAJAT

BY: AKARUI AL BIRUNI


 

Menghapiri malam yang sejenak mengingat luka

Luka yang enggan berpisah selamanya dari jiwa

Jiwa yang seharusnya merasakan lain-lain dunia

Dunia sejenak pun tak menghapirinya

            Bersimpuh pada tangisan-tangisan mendesah

            Berharap dunia itu merekat seerat eratnya

            Memuncah tubuh menyayat-nyayat nasib

            Berharap terkoyak lah sejadi-jadinya

Namun kepahitan pekatnya malam yang berkesendirian

Tidak mengubah rasa pahit itu menjadi manis

Tidak mengubah rasa pedih menyayat menjadi kesenangan

Tidak mengubah luluh lantah jiwa diterjang kekurangan menjadi serba kecukupan

            Semakin tertunduk semakin lemah dalam tangisan

            Semakin meronta semakin serak dalam permintaan

            Semakin kaku tubuh melilit malam semakin dingin nadi harapan

            Semakin mengenal jiwa semakin sebab dari segala kekurangan

           

 

                                                           

 

                                                                        Kisaran, 8 September 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tak Kunjung

BY  AKARUI AL BIRUNI   Terlihat berjalan menatapi langit di kepala mengikuti berjalan langkah kaki di bawah Berlari kesana kemari mencari apa yang tiada demi memojokkan rasa iri dalam diri          Kini melihat lagi matahari di ujung timur          menyungging gigi gisul terbawa suasana mata          melupakan apa yang sedang di tunda-tunda          karena terjerat keindahan di ujung sana  Terlihat terdiam merenungi bayang diri di kaki tertunduk mengeluh tak berjalan pasti melirik di ekor mata kanan dan kiri demi menanti hasrat mimpi          Tak kunjung berada di penghujung jalan          tak kunjung berada di singgasanga impian          tak kunjung berada di relung hati kasmaran          tak kunjung berada di hangatnya pelukan Bergumamlah selirih hati kecil mu memanggil untuk dia yang tak kunjung...

DIA BAIK-BAIK SAJA

BY AKARUI AL BIRUNI Dia baik-baik saja Ingin menerpanya dengan lembut Dia masih sama saja Ingin menyelubunginya larut             Mendera jiwa rindu padanya             Rindu yang langitpun tak mampu menopangnya             Mendesir detak kasih padanya             Perasaan yang hujanpun tak mampu mencukupinya Dia telah tersenyum pada semua waktu kecuali aku Dia telah berbicara pada semua ruang kecuali aku Terpasung dengan kebisuan padaku Menghentak malam agar bergelomang htiam pada cahaya Terikat dengn keengganan padaku Memekak angin agara mendesir kabut pada embun Dia baik-baik saja                                                                                                                                                                                                                                                             Kisaran, 27 Mei 2020